Jumat, 17 Oktober 2014

Saudaraku yang dirahmati Allah
Kebanyakan manusia menganggap bahwa nikmat dunia adalah harta
Sebagian lagi seseorang dianggap bahagia jika ia berpendidikan tinggi
Ada juga seseorang itu dikatakan bahagia karena jabatan/kedudukan

Saudaraku..
Ternyata Allah didalam ayat-ayat Alqur'an tidak pernah memuji dunia sekalipun
Ternyata Nabi sholallahu'alayhi wasalam didalam hadits-hadits beliau tidak pernah memuji dunia sekalipun

Saudaraku..
Kebahagiaan itu bukan diukur dengan harta ataupun kekayaan, karena apabila harta yg menjadi ukuran maka seharusnya qorun lebih bahagia dari Nabi Musa Alayhisalam
Kebahagiaan juga bukan diukur status sosial dan jabatan, karena apabila status sosial dan jabatan yang menjadi ukuran maka seharusnya Namrud dan fir'aun lebih bahagia daripada Nabi Ibrohim alayhisalam

Bahkan justru Nabi sholallahu'alayhi wasalam bersabda: dunia dan seisinya ini dilaknat oleh Allah kecuali yang berdzikir kepada Allah dan melaksanakan ketaatan kdpNya

Nabi sholallahu'alayhi wasala bersabda: seandainya dunia ini lebih berharga daripada sayap seekor nyamuk niscaya Allah tidak akan memberikanya kpd orang kafir

Dunia itu penjara buat orang mukmin dan surga buat orang kafir

Barang siapa yang menginginkan dunia dan perhiasannya maka Allah akan berikan namun ia tidak memperoleh apa-apa diakhirat (kecuali api neraka saja)

Saudaraku..
Dunia ini hanyalah jembatan menuju akhirat maka jadikanlah dunia ini sebagai sarana (bukan tujuan)

Terakhir saudaraku..
Jika engkau sekarang ini diberikan kelapangan rizki, kemudahan memperoleh rizki maka itu bukan tanda bahwa Allah mencintaimu.. Mengapa? Karena Allah memberikan dunia ini kepada orang mukmin dan orang kafir juga, namun Allah tidak akan memberikan pemahaman ilmu Agama ini kecuali kepada orang-orang yang Ia Cintai saja..

Rabu, 15 Oktober 2014

Jangan Mengikuti Budaya

Jangan mengikuti Budaya tapi, ikutilah Firman Allah (Al-Qur'an) dan Hadits Sahih (Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam).

Jika tidak ada dalam Al-Qur'an dan Hadits, maka itu bukan bagian dari agama ini (ISLAM).

Islam itu hanya satu (bukan golongan/aliran/sekte tertentu), dan seharusnya kita tidak boleh terpecah belah.

https://www.youtube.com/watch?v=RSz9FD3oisI

Selasa, 14 Oktober 2014

Siapakah Ulama?

Menilai ulama bukanlah sebatas dari jubah dan sorban..
atau kelihaian membaca kitab gundul..

atau banyaknya hadirin yang duduk di majelisnya..
atau hafal alfiyah maju mundur..

tapi ulama adalah yang menguasai kitabullah..
dan hadits hadits Rasulullah..

faham tata cara berdalil dengan keduanya..
menguasai bahasa arab dan seluk beluknya..

berpengetahuan luas ttg pendapat pendapat ulama dan tata cara mentarjihnya..
dan ilmunya terpatri dalam perbuatannya..
ulama bukanlah yang diulamakan oleh kaum awam..
bukan pula yang mengajarkan taqlid kepada murid muridnya..
atau fanatik kepada pendapatnya..
bahkan mewajibkan untuk mengikuti madzhabnya..

bukan.. bukan itu ulama..

ulama mengajarkan agar hanya fanatik kepada Allah dan Rasul-Nya..
serta tunduk kepada dalil.

Jumat, 10 Oktober 2014

Adab Menguap

Bismillah.....
Ditertawakan syaithan
 adab menguap...

Banyak di antara kita, baik yang sudah pernah mengenal As-Sunnah terlebih yang belum mengenal...Kita terkadang lupa, ada yang melepas dengan seenaknya menguap dengan membuka mulutnya lebar lebar, bahkan dengan membunyikan suara "aaah"...Ada juga yang sudah menutup mulutnya ketika menguap, namun ternyata masih mengeluarkan suara "aaah"...

Wahai saudaraku, tahanlah mulutmu agar tidak terbuka, dan tahanlah pula jangan sampai mengeluarkan suara "aaah atau sejenisnya" ketika kita menguap.
Rosulullaah shollallaahu 'alayhi wa'alaa aalihi wasallam bersabda,

العطاس من الله والتثاؤب من الشيطان فإذا تثاءب أحدكم فليضع يده على فيه وإذا قال آه آه فإن الشيطان يضحك من جوفه وإن الله يحب العطاس ويكره التثاؤب

"Bersin itu dari Allah dan menguap itu dari setan. Jika salah seorang kalian menguap maka tutuplah mulutnya dengan tangannya dan jika ia katakan "aaah". Berarti setan sedang tertawa di dalam perutnya. Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap."

Rabu, 24 September 2014

Siapakah Munafik?

Siapakah munafik? Munafik itu yang mengaku Islam, namun prakteknya dan hatinya berbeda dengan pengakuan. Dari sini, kita bisa tarik pelajaran bahwa orang yang mengaku Islam KTP, bisa dicap munafik sebagaimana akan kita lihat dari perkataan Hudzaifah dalam tulisan ini.

Seorang sahabat yang bernama Hudzaifah ibnul Yaman pernah ditanya,

من المنافق قال الذي يصف الإسلام ولا يعمل به

Pernah ditanya pada Hudzaifah, siapakah munafik? Ia lantas menjawab, “Orang yang mengaku Islam, namun tidak mengamalkan ajaran Islam.” (Hilyatul Auliya’, 1: 282).

Perkataan Hudzaifah di atas pertanda bahwa Islam KTP bisa dicap sebagai munafik karena tidak amalan hanya sekedar pengakuan. Shalat kosong blong dan seringngnya meninggalkan rukun Islam yang teramat berat hukumannya jika ditinggalkan.

Kata Hudzaifah lagi,

المنافقون اليوم شر منهم على عهد رسول الله صلى الله عليه و سلم كانوا يومئذ يكتمونه وهم اليوم يظهرونه

“Orang munafik saat ini lebih jelek dari orang munafik di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dahulu kemunafikan disembunyikan, sedangkan saat ini terang-terangan.” (Idem).
mam Al Auza’i mengatakan,

إن المؤمن يقول قليلا ويعمل كثيرا وإن المنافق يقول كثيرا ويعمل قليلا

“Sifat seorang mukmin adalah sedikit bicara, banyak beramal. Sedangkan sifat orang munafik adalah banyak ngomong, namun amalannya sedikit.” (Hilyatul Auliya’, 6: 142).

“Orang munafik mengambil dunia dengan rasa tamak, melindungi harta tersebut dengan penuh keragu-raguan dan menginfakkan dengan riya’ (cari pujian). Sedangkan orang mukmin mengambil harta dengan penuh kekhawatiran, ia menahannya dengan kuat lalu menginfakkannya dengan ikhlas di jalan ketaatan.” (Hilyatul Auliya’, 8: 79)